Gempa Akibatkan Arah Kiblat Bergeser

Gempa Bumi yang memporakporandakan sebagian wilayah Indonesia dan menelan ribuan korban jiwa mengakibatkan pergeseran arah kiblat. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim meminta Departemen Agama (Depag) RI segera menertibkan sertifikat arah kiblat masjid-masjid di seluruh provinsi untuk ditentukan arahnya sesuai dengan ilmu falaq.

Menurut Ketua MUI Jatim KH Abdusshomad Bukhori MUI Jatim, jika kiblat masjid telah bergeser harus segera dilakukan perubahan. Tetapi harus dilaksanakan oleh orang yang memahami ilmu falaq dan ilmu fiqih. Karena menurut Depag Jateng dari sejumlah pakar geografi, arah kiblat masjid diwilayahnya telah mengalami pergeseran karena adanya pergeseran lempengan bumi akibat gempa yang melanda beberapa waktu yang lalu.

“Apa yang akan dilakukan oleh Depag Jateng itu tidak ada masalah (menentukan arah kiblat yang telah bergeser) asalkan dilakukan dengan ilmu falaq. Tentunya dilakukan oleh orang yang menguasai ilmu falaq dan fiqih,” kata Abdusshomad Bukhori, Ahad (18/10). Yang penting, kata dia, pelurusan arah kiblat tidak dilakukan kontroversial, karena umat Muslim saat ini cenderung sensitif.

MUI Jatim akan melihat perkembangan hasil dari sertifikasi tersebut untuk menentukan kebijakan arah kiblat masjid di Jatim. Jika memang terjadi pergeseran seyogyanya Jatim juga harus melakukan hal yang sama, meski guncangan gempa lebih dirasakan di Jateng.

Diungkapkan Abdushomad, pada zaman Walisongo, arah kiblat memang ke barat, namun agak menyerong ke arah kanan. Kiblat merupakan isyarat umat Muslim membangun satu misi dan visi bersatu menegakkan ajaran agama Islam sebagai penentu arah sholat menghadap ka’bah. “Kiblat adalah arah yang menentukan sah dan tidaknya umat Muslim melakukan shalat. Tetapi jika isu ini ditunggangi orang-orang yang anti-Islam maka persoalanya akan bergeser menjadi perpecahan yang tidak kunjung selesai,” tegasnya

Dikabarkan MUI Jatim dan Kanwil Depag Jateng akan melakukan sertifikasi arah kiblat terutama untuk masjid-masid tua hampir di tiap kabupaten/kota. Setidaknya masjid tua terletak di setiap alun-alun kabupaten/kota seperti Masjid Agung Demak, Masjid Kauman Semarang, dan lain-lain. Jumlah masjid di Jateng saat ini mencapai 39.478 unit. Sedangkan jumlah umat Islam di Jateng mencapai 32 juta orang. Pelurusan tidak akan dilakukan dengan membongkar bangunanya, hanya barisan shaf-nya yang akan digeser.

Agar terjadi koordinasi dan pelaksanaan di lapangan dengan baik, seluruh kantor wilayah di tiap kabupaten/kota se-Jatim utamanya Departemen Agama (Depag) RI harus segera menginventarisasi atau melakukan penelitian arah kiblat masjid dan mushala. Jika arah kiblat benar bergeser maka perlu segera diluruskan kembali


Sumber : Dakta.com 

Kembali Pada Sang Bunda



@ tergopoh-gopoh Halimah bersama suaminya ke tempat Muhammad kecil berada. Kekhawatiran,rasa takut yang teramat sangat memenuhi benak mereka,apalagi sembari membayangkan jasad bocah mulia itu bersimbah darah.
@ sesampai di tempat Muhammad kecil berada,kecemasan itu sirna, berganti kebahagiaan tak terperi meski masih terbalut rasa takut. Saat mereka menemukan Muhammad kecil duduk di batu sembari mengayun-ayunkan kakinya dan tersenyum simpul ke arah mereka. Meskipun wajahnya masih pucat. Halimah segera menghambur memeluk bocah mulia itu,tak henti-hentinya diciumnya wajah tampan itu sembari menangis. Segera dibawanya bocah itu ke rumahnya.

@ malamnya,pasangan suami istri itu tidak bisa tidur. Peristiwa kedatangan 2 orang tak dikenal yang membelah dada Muhammad kecil terus menghantui keduanya. Sampai akhirnya keduanya memutuskan untuk mengembalikan Muhammad pada keluarganya,dengan alasan keamanan. Dan itu,tepat saat Muhammad menginjak usia 5 tahun dari hidupnya.

PULANG KE MAKKAH
@ akhirnya, Muhammad kecil kembali lagi pada pelukan hangat ibundanya tercinta. Bunda Aminah tentu heran,kenapa Halimah mengembalikan putranya? Padahal dia sendiri dulu yang bersikeras meminta mengasuh Muhammad. Halimah pun menceritakan peristiwa pembelahan dada yang menimpa Muhammad.

@ mendengar itu,bunda Aminah tersenyum simpul,lantas berkata : "Apakah kamu takut ada syetan yang mengganggunya? Tidak,demi Alloh,syetan tidak punya jalan untuk mengganggunya. Putraku ini kelak akan mempunyai urusan besar. Aku telah melihat saat melahirkannya,keluar dariku cahaya benderang yang menerangi kastil-kastil Bushro di Syam. Dan saat aku mengandungnya,aku tidak merasakan kerepotan ataupun berat. Dan ketika terlahir,putraku ini menaruh kedua tangannya di bumi sembari kepalanya mendongak menatap langit. Kamu tidak usah khawatir,pulanglah dengan tenang". Bersahaja sekali saat bunda Aminah mengatakan hal itu,senyum indah tak hentinya menghiasi wajah mulianya.


Sumber : Rosulullah's Biography (Facebook)

Operasi Bedah Pertama



Usia 4 tahun (49 S.H/574 M)
@ Tak terasa Muhammad kecil tumbuh makin dewasa. 4 tahun sudah calon penyelamat dunia ini menikmati masa kanak-kanaknya. Dan di suatu hari, sebagaimana biasa,dengan teman-teman sepermainannya, Muhammad kecil pergi ikut menggembalakan kambing Bunda persusuannya, Halimah.

@ entah apa yang menggerakan hati Muhammad kecil. Dia pergi memisah dari teman-temannya, dan duduk bermain-main sendirian di sebuah batu agak sedikit jauh dari mereka. Teman-temannya tahu Muhammad agak menjauh,namun tak lekang dari pengawasan saudara-saudara sepersusuannya.
@ saat itulah,datang 2 sosok berpakaian putih,yang ternyata malaikat Jibril dan Mikail, menghampiri Muhammad. Ditidurkannya bocah mulia itu dan dibelah dadanya ! Semua teman-temannya terpaku dan terperanjat melihat peristiwa itu,mereka ternganga !

@ Malaikat Jibril dan Mikail terus melanjutkan operasi itu, diambilnya hati Muhammad dan disingkirkan segumpal daging yang merupakan tempat singgah setan dalam tiap diri manusia. Lantas mereka bersihkan hati mulia bocah itu dengan semangkuk wadah emas yang berisi air zamzam.. Lalu dikembalikan lagi ke dalam tubuh Muhammad. Sebelum 2 sosok itu menghilang.

@ Muhammad kecil masih terbaring, saat saudara-saudaranya sadar dari keterpukauan itu. Ketakutan hebat merayap dalam hati mereka,dan segera mereka berlarian menuju Halimah sembari berteriak-teriak tak keruan, "Muhammad dibunuh ! Muhammad dibunuh !" seraya tangis mewarnai teriakan mereka.

@ tak terbayang keterkejutan hebat yang melanda hati Halimah saat mendengar kabar itu,seolah petir yang menyambar di siang bolong


Sumber : Rosulullah's  Biography (Facebook)

Ke Bani Sa'd Lagi



@ Berakhir juga masa kesepakatan persusuan Muhammad kecil. Bunda Aminah memberi kesempatan 2 tahun pada halimah untuk menyusui putra tunggalnya.

@ ada rasa sedih,galau, dan gundah di hati Halimah berpisah dengan Muhammad kecil yang telah dianggapnya lebih daripada anak kandung sendiri. Kecintaan dan rasa kasih sayang Halimah tercurahkan semuanya pada anak berbarokah ini.
@ Sangat berat langkah halimah menuju Makkah membawa kembali Muhammad ke ibundanya. Tak henti-hentinya airmatanya meleleh,sementara Muhammad tidur nyenyak dalam pangkuan dan dekapan dadanya.

@ setibanya di Makkah,Halimah tak kuasa untuk meminta lagi pada Bunda Aminah agar sekali lagi diberi kesempatan mengasuh dan membawa kembali Muhammad ke kediamannya. Dengan senyum bijak,bunda Aminah memberi kesempatan lagi pada Halimah.

@ Tak terperi kebahagiaan Halimah. Dan mungkin hari itu adalah hari terbahagia Halimah sepanjang hidupnya.

@ jika saat membawa pulang kembali Muhammad,Halimah menangis sedih. Kini saat membawanya balik ke kampung Sa'd,Halimah menangis bahagia

@ akhirnya,Muhammad kembali lagi berkumpul dengan saudara-saudara sepersusuannya. 2 tahun Muhammad kecil menghabiskan masa kanak-kanak cerianya di perkampungan yang jauh dari kebisingan kota Makkah.
Sumber : Rosulullah's Biography (Facebook)
 

Kekacauan Global

@ pada era itu, kalangan pelajar banyak disibukkan dengan berbagai macam pertanyaan dan perdebatan akan hakikat kebenaran. Sedangkan penguasa dan kalangan borjuis,identik dengan kehidupan yang penuh dengan foya-foya,gemerlap,boros,dan lalai.

@ adapun rakyat jelata, dan kalangan biasa, benar-benar diperas dan lelah oleh berbagai macam pajak dan upeti yang hanya untuk memenuhi nafsu kehidupan glamour para penguasa yang egois, arogan,dan diktator. Sehingga rakyat benci dan bosan hidup dalam naungan penguasa-penguasa zalim itu
@ tak hanya itu, merekapun menjerumuskan dan menyeret rakyatnya ke dalam pertempuran2 sengit yang tak membuahkan apa-apa kecuali kematian dan kehancuran

@ pada abad ini,6 M,terdapat dua negara adidaya,dua kekuatan yang bersaing : Dinasti Sasanid Persia di timur,dan Imperium Roman di barat.

@ persaingan antar keduanya keras. Seringkali terjadi peperangan besar yang meluluhlantakkan kehidupan, yang menyebabkan kelumpuhan berpikir dua bangsa itu.

@ akhirnya,luka-luka yang belum kering itu menganga dan makin menumpuk,otak jadi bodoh dan tumpul,moral terdegradasi jauh, kehidupan bermasyarakat pudar,sebab hilangnya rasa aman.

KERINDUAN AKAN CAHAYA

@ dengan keadaan yang buruk ini,manusia rindu akan datangnya selaksa cahaya. Cahaya petunjuk dari Tuhan yang memenuhi hati,menyinari hidup,dan menerangi masa depan, yang menyingkirkan kegelapan dan kesesatan seluruhnya.

@ namun, di tangan siapa cahaya itu muncul, di mana? Cahaya yang menuntun manusia dari kebingungan? Dan keputusan pun telah turun dari langit... "Dan Tuhanmu Menciptakan apa yang Dia kehendaki dan Memilihnya..." (alqashash:68)


Sumber : Rosulullah's Biography (Facebook)

Peta Dunia . . . Sebelum Kelahiran Nabi



@ Pada abad 6 Masehi,hampir seluruh agama di dunia mengalami keadaan yang buruk dan kemerosotan parah..
@ Saat itu agama tak lebih dari sekumpulan ajaran yang penuh kesesatan,praktek penyembahan berhala,ilusi dan tahayul

@ kekacauan agama, moral,sosial,politik, hampir merata dialami oleh seluruh bangsa di dunia pada masa itu. Yang menyebabkan orang berada dalam lembah kebingungan.

INDIA

@ Kehidupan beragama di India benar-benar runtuh setelah sebelumnya memiliki ciri khas dengan nilai-nilai moral tinggi.
@ Norma-norma rohani di kalangan mereka pun memudar, dan tiba-tiba masyarakat india mengalami perang antar kasta..

@ Dalam puncaknya, India tenggelam dalam ilusi paganisme. Hingga dewa-dewa yang mereka tuhankan sampai lebih dari 330 juta dewa

PERSIA (Iran sekarang)

@ Persia melewati tiga masa aliran keagamaan; Zoroaster, Mani dan Mazdak.

@ Pada era yang terakhir ini, kekacauan terjadi, sebab ajaran ini menjadikan harta dan wanita sebagai milik bersama. Sehingga generasi kala itu tumbuh dengan tanpa ada harga sama sekali. Banyak terjadi perampokan di kota dan pedesaan. Sementara raja-raja mereka menobatkan diri sebagai tuhan,dan rakyat sebagai hamba..

ROMAWI (EROPA)

@ keadaan di imperium Roma pun sama, baik Romawi barat (italia) ataupun Romawi Timur (byzantium,turki). Kebohongan para pendeta memenuhi otak-otak yang kosong. Hingga masa kegelapan dan kebodohan benar-benar menutupi eropa. Yang berlaku adalah hukum rimba. Yang kuat,memakan yang lemah.

@ Apa yang dilakukan pihak gereja benar-benar telah memperburuk keadaan pada kemanusiaan dan agama hampir secara keseluruhan. Mereka sendiri juga yang menanggung reaksi balik dari masyarakat yang tiba-tiba muak dan apriori terhadap gereja. Diam-diam mereka dianggap sebagai candu masyarakat.

YAHUDI

@ Nabi Musa datang seraya membawa ajaran tauhid, yang mengesakan Tuhan. Hanya saja keotentikan ajaran yang dibawanya tidak bertahan lama sepeninggalnya. Ulah para Khakhom, pemuka-pemuka agama yahudi dengan merubah dan memalsukan Taurat,benar-benar menghilangkan ruh ajaran Nabi Musa. Mereka merubahnya sekehendak hati dan sesuai dengan kepentingan pribadi mereka yang rendah.

@ Mereka memasukkan khurafat-khurafat dalam agama Nabi Musa, mengkultuskan Talmud Bible, dan lebih mendahulukannya daripada Taurat itu sendiri. Yang menyebabkan bangsa Yahudi rusak dan merosot. Sehingga praktek pagan lebih tampak daripada mereka yang masih berpegang teguh pada ajaran asli. Gara-gara itu juga, kebudayaan mereka punah,sebab mengalami banyak invasi bersenjata.

KRISTEN

@ Nasibnya pun tidak jauh sama dengan agama-agama lain.

@ Praktek Pagan melalui Legenda cerita-cerita dewa-dewa Yunani dan Romawi banyak menyerap masuk ke ajaran yang dibawa Nabi Isa ini. Pemalsuan yang disengaja terhadap Injil pun dilakukan tanpa ada rahasia.

@ maka ajaran Nabi Isa pun tertutup tirai tebal kegelapan. Cahaya tauhid sirna di balik mendung kebodohan. Keyakinan trinitas telah menguasai para penganut kristen, dan mereka menciptakan patung-patung yang disembah..

SEMENANJUNG ARAB

@ di jazirah arab sendiri,pada masa itu terdapat beberapa dinasti :
- Dinasti Himyar, di yaman
- Dinasti Julanda, di Oman dan Bahrain
- Dinasti Manadziroh di Heera (irak sekarang)
- Tadmur (Palmeyra) di Philadelpia (yordania sekarang)
- Dinasti Ghassasinah di Syam (Syria,palestina,Lebanon)
- keamiran Quraisy di Hijaz (Mekkah,madinah,Thoif).
- dan keamiran di yamamah,najd (riyadh,ibu kota saudi arabia sekarang)

@ Pada mulanya,bangsa Arab menyembah Alloh Ta'ala dan mengesakannya sesuai ajaran Nabi Ibrahim

@ Namun seiring dengan berjalannya waktu, sebagian orang arab mulai merubah tata cara ibadahnya dengan menciptakan berhala, seraya berkeyakinan bahwa berhala-berhala itu adalah sekutu Alloh dalam mengatur alam..

@ kemerosotan teologi mereka sampai pada mereka menciptakan berhala dari makanan. Disembah pada pagi hari,dan dimakan sorenya !

@ moral merekapun memburuk. Bangsa arab tenggelam dalam minuman keras,perjudian, dan pelacuran. Dan mereka menganggap perampokan adalah sikap yang heroik.

@ fanatisme kesukuan pun tak luput mewarnai, yang menyebabkan nyawa menjadi begitu murah. Banyak terjadi pertempuran yang meluluhlantakkan hanya gara-gara masalah kecil. Sebagaimana perang Bassus, yang berlangsung 40 tahun antar suku Bakr dan suku Taghlib,hanya gara-gara pembunuhan seekor onta !


Sumber : Rosulullah's Biography (Facebook)

Silsilah Keluarga Terbaik



Kebiasaan para Ulama' terdahulu,setiap memulai biografi Nabi, adalah dengan menyebut silsilah nasab garis keturunannya. Tak maka tak sayang. Berikut nasab mulia beliau. Bismillah :
@ Muhammad Rosulullah, putra dari << Abdulloh (+ Aminah bint Wahb) << Abdul Muttholib (+ Fatimah bint Amr almakhzumi) << Hasyim (+ Salma bint Amr annajjari) << Abdu Manaf (+Atikah bint Murroh) << Qushoy (+Hubba bint hulail) << Kilab (+Fatimah bint sa'd) << Murroh (+ Hindun bint surair) << Ka'b (+Wachsyiyah bint Syaiban) << Lu-ay (+mawiyah bint ka'b) << Gholib (+Atikah bint yakhlud) << Fihr (+Layla bint harith) << Malik (+ jandalah bin amir) << An-nadhr (+ikrisyah bint adwan) << Kinanah (+Barroh bint murroh) << Khuzaimah (+ Awanah bint Sa'd) << Mudrikah (+Salma bint aslam) << Ilyas (+Layla bint Hulwan) << Mudhor (+ Ribab bint haidah) << Nizar (+ Saudah bint Daith) << Ma'ad (+Ma'anah bint Jausyam) << Adnan (+ Muhdad bin al-Lihimm)

@ sampai tersambung ke Nabi Isma'il putra Nabi Ibrahim (+ Bunda Hajar)

@ garis keturunan terbaik dan termulai di Klan Quraisy, suku terkemuka di seluruh Arab.
@ itulah kakek dan nenek Nabi yang harus kita kenal

(( referensi : Ummahaat-un Nabi ; by > Kheir Ramdhan youssif )) 

@ Adnan << Udad << al-hamaisa' << Salaman << 'Aush << Buz << Qimwal << Ubay << Awwam << Naasyid << Haza << Baldas << Yadlaf << Thobikh << Jaahim << Naahisy << Makhi << Aidh << 'Abqor << Ubaid << adda'a << hamdan << sanbar << Yathroba << yakhzan << yalhan << ar'awa << aidh << disyan << Aishir << afnad << ayham << miqshor << nahits << zarih << sama << maza << audhoh << arom << qeidar << ISMA'IL << IBROHIM << Taroh << Nahur << saru' << Ro'u << falakh << abir << syalakh << arfakhsyad << sam << NUH << lamik << mattusyalakh << IDRIS << yard << Mahla-il << Qoinan << Anusy << SYITS << ADAM

@ dan Nabi,mulai ayahnya sampai Nabi adam,adalah kesemuanya orang2 yang mengesakan Alloh, tidak satupun yang menyembah berhala, sebagaimana di surat Assyu'aro' ayat 219

@ adapun Azar,yang di alquran disebutkan sebagai (Ab) dari Nabi Ibrohim,yang dia menyembah berhala, adalah dalam artian paman,bukan bapak kandung

( referensi : Ar-rohiqul makhtum, tafsir ibn katsir) 


Sumber : Rosulullah's Biography (Facebook)

Dalam Pangkuan Halimah



@ Beberapa saat kemudian,dan sebagaimana adat bangsa Arab kala itu,Muhammad kecil dicarikan ibu susuan dari kalangan Arab pedesaan. Halimah As-sa'diyah dari Suku Sa'd yang beruntung dengan memperoleh bayi mulia,yang kelak akan menjadi manusia pilihan,cahaya segala masa.
 
@ Tujuan bangsa Arab yang menetap di kota dengan menyusukan bayinya pada perempuan-perempuan desa adalah agar anak-anak mereka di awal hidupnya tumbuh di alam natural,jauh dari budaya kota yang telah terkontaminasi,apalagi kota Makkah yang merupakan tempat pertemuan seluruh bangsa,sehingga bahasa dan budaya telah berbaur sedemikian rupa. Juga agar anak-anak mereka belajar bahasa bangsa mereka yang masih asli dan terdapat di bangsa arab pedesaan.
@ Karena menyusui dan merawat bayi mulia itu, kehidupan Halimah berubah, kehadiran Muhammad kecil membawa berkah baginya. Yang sebelumnya miskin,kini jadi keluarga paling kaya di kampungnya. Berbagai macam keanehan dilihatnya selama dia merawat bayi mulia ini. Halimah merawat Muhammad dibantu putri terbesarnya, Syaima' bint harits.

@ di antara keanehan itu,Muhammad tumbuh besar tidak seperti umumnya anak-anak. Belum 2 tahun dan Muhammad layaknya anak usia 5 tahun.

@ waktu awal membawanya, unta yang dikendarai halimah, lemah dan lambat.usai memperoleh Muhammad,berubah sebaliknya. Kambing-kambingnya pun tiba-tiba penuh dengan susu. Saat tiba di perkampungan Bani Sa'd,mendadak desa itu berubah hijau dengan beraneka macam tumbuhan..
 
shollallahu alaika ya sayyidii ya Rosulalloh  


Sumber : Rosulullah's Biography (Facebook)

Pesta buat sang bayi mulia

Oleh : Awy' Ameer Qolawun


@ kebahagiaan menyelimuti seluruh klan bani hasyim dengan kehadiran bayi mungil itu.. Abdul muttolib tak puas-puasnya menimang dan menggendöng Muhammad kecil, "anakku,anakku", ujar kakek tua yang telah berusia lebih dari 100 tahun itu berulang-ulang. Saat yang sama kepedihan menghunjam hatinya,kala sadar bahwa bayi itu tidak sempat melihat apalagi merasakan kasih sayang ayahnya. Air mata kebahagiaan dan kepedihan bercampur jadi satu menetes dari pelupuk mata wajah lelah Abdul Muttholib,kepala suku Quraisy dan cucu bayi itu.
@ Seluruh paman Muhammad kecil meluapkan kegembiraannya, bahkan Abdul Uzza,yang terkenal dengan julukan Abu Lahab,yang kelak di masa depan adalah musuh besar kerasulan Nabi Muhammad,karena kegembiraan yang terbendung,sampai dia memerdekakan sahaya yang memberi tahu kelahiran bayi itu,Tsuwaibah al-aslamiyah. Dan atas perbuatannya ini, kelak di akhirat,meski dia mati kafir,tiap hari senin di neraka dia mendapat keringanan,dengan keluarnya air segar dari ibu jarinya yang dia minum tiap hari itu.

@ pada hari ketujuh dari kelahirannya. Abdul Muttholib membuat pesta mewah dan meriah untuk Muhammad kecil,yang dihadiri oleh seluruh klan di suku Quraisy. Hari-hari itu,tidak ada wanita sebahagia bunda Aminah.

@ seminggu setelah kelahirannya, wanita pertama yang menyusui Nabi Muhammad kecil setelah ibundanya,adalah Tsuwaibah al-aslamiyah,bekas sahaya Abu lahab
Sumber : Rosulullah's Biography (Facebook)

Bayi Yatim itu . . .

Oleh : Awy' Ameer Qolawun


@ S.Abdullah, ayah bayi yatim itu,meninggal saat sepulangnya memimpin kafilah dagang ke Syam. Bahkan tak sampai Makkah,namun sakit dan dirawat di Madinah (masih bernama Yathrib) sebelum menghembuskan nafas terakhir serta dikebumikan di kota itu.
@ saat kelahiran Nabi Akhir zaman itu,banyak sekali terjadi keanehan alam. 14 balkon chosroes Anosherwan,raja dinasti sasanid persia,runtuh. Api sesembahan kaum zoroaster,padam,setelah 1000 tahun terus menyala. Kuil-kuil di sekitar danau sawa di hamadzan hancur setelah danau itu meluap. Hampir seluruh berhala di penjuru dunia berjatuhan. Munculnya bintang baru,dan lain sebagainya.

@ saat terlahir beliau mengangkat telunjuknya ke arah langit,isyarat akan Keesaan Alloh

@ setelah kelahiran nan agung itu,oleh ibundanya, bayi itu dikirim pada kakeknya, Abdul Muttholib, sebagai kabar gembira.
@ kala menerima bayi merah nan mulia itu,tak terperi kegembiraan Abdul Muttholib. Pria tua itu tak sanggup membendung air mata bahagianya. Segera dibawanya bayi itu masuk ke dalam ka'bah. Tak henti-henti dia bersyukur atas kelahiran cucunya. Memorinya tak lekang pada putra kesayangannya,abdulloh,yang tak sempat melihat buah hatinya.

@ dan di situ,Abdul Muttholib menamai bayi itu, MUHAMMAD, nama yang belum pernah dikenal bangsa arab sebelumnya. Seolah-olah nama itu memang telah disiapkan hanya untuknya saja


Sumber : Rosulullah's Biography (Facebook)

Lahirnya Sang Cahaya

Oleh : Awy' Ameer Qolawun


Senin, 12 Robi' al-awwal 53 S.H / 22 April 571 M

@ Di tengah kegelapan yang pekat ini, di balik tirai tebal kesesatan, kelaliman dan kebingungan, di antara reruntuhan puing-puing moral. Jauh di pertengahan semenanjung arabia,tempat yang jauh dari peradaban-peradaban dan kebudayaan dunia. Di sebuah Perkampungan Bani Hasyim di kota Makkah, lahirlah sosok cahaya itu. Cahaya yang kelak merubah kehidupan, menghilangkan seluruh kegelapan itu.

@ Senin Pagi hari,di bulan Robi'ul awwal,tahun tepat terjadinya peristiwa invasi serbuan Abrahah dengan tentara bergajahnya untuk menghancurkan ka'bah. Melalui kontraksi yang tidak ada rasa sakit, bunda Aminah binti Wahb melahirkan cahaya itu. Pagi yang sangat bersejarah itu,pagi yang merubah secara frontal wajah dunia,lahirlah sosok yang dirindukan oleh kemanusiaan, lahirlah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.

@ beliau dilahirkan dalam keadaan yatim. Ayahandanya, S.Abdulloh bin abdil muttholib meninggal sebelum sempat melihat buah hatinya, meninggalkan cahaya itu dalam kandungan istri tercintanya.

@ saat dilahirkan,turut keluar juga dari diri bunda Aminah cahaya yang menerangi istana-istana Bushro di Syam
@ beliau terlahir dalam keadaan telah terkhitan dan terpotong tali pusarnya


Sumber : Rosulullah's Biography (Facebook)

Yoga Dalam Gerakan sholat

Oleh : Iyan Barlyanta


sholatTakbiratul Ihram

Postur: berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah.

>> Manfaat: Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe) dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.

Rukuk

Postur: Rukuk yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang.

>> Manfaat: Postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat.

I’tidal

Postur: Bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah, mengangkat kedua tangan setinggi telinga.

>> Manfaat: I’tidal adalah variasi postur setelah rukuk dan sebelum sujud. Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan yang baik. Organ organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.

Sujud

Postur: Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai.

>> Manfaat: Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Karena itu, lakukan sujud dengan tuma’ninah, jangan tergesa gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.

Duduk

Postur: Duduk ada dua macam, yaitu iftirosy (tahiyyat awal) dan tawarruk (tahiyyat akhir). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki.

>> Manfaat: Saat iftirosy, kita bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus Ischiadius. Posisi ini menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (urethra), kelenjar kelamin pria (prostata) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan. dengan benar, postur irfi mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iffirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga. kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.

Salam

Gerakan: Memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal.

>> Manfaat: Relaksasi otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah.

Sholat secara kontinyu bukan saja menyuburkan iman, tetapi mempercantik diri wanita luar dalam. Manfaat itu dapat dilihat sebagai berikut :

>> Memacu Kecerdasan

Gerakan sujud dalam salat tergolong unik. Falsafahnya adalah manusia menundukkan diri serendah rendahnya, bahkan lebih rendah dari pantatnya sendiri. Dari sudut pandang ilmu psikoneuroimunologi (ilmu mengenai kekebalan tubuh dari sudut pandang psikologis) yang didalami Prof Sholeh, gerakan ini mengantar manusia pada derajat setinggi tingginya. Mengapa?

Dengan melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak terlatih untuk menerima banyak pasokan darah. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas kepala yamg memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. Itu artinya, otak mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan kata lain, sujud yang tumakninah dan kontinyu dapat memacu kecerdasan.

Risetnya telah mendapat pengakuan dari Harvard Universitry, AS. Bahkan seorang dokter berkebangsaan Amerika yang tak dikenalnya menyatakan masuk Islam setelah diam diam melakukan riset pengembangan khusus mengenai gerakan sujud.

>> Memperindah Postur

Gerakan gerakan dalam salat merupakan dasar dari peregangan (stretching). Intinya untuk melenturkan tubuh dan melancarkan peredaran darah. Keunggulan salat dibandingkan gerakan lainnya adalah salat menggerakan anggota tubuh lebih banyak, termasuk jari kaki dan tangan.

Sujud adalah latihan kekuatan untuk otot tertentu, termasuk otot dada. Saat sujud, beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan. Saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada, bagian tubuh yang menjadi kebanggaan wanita. Payudara tak hanya menjadi lebih indah bentuknya tetapi juga memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya.

>> Memudahkan Persalinan

Masih dalam pose sujud, manfaat lain bisa dinikmati kaum hawa. Saat pinggul dan pinggang terangkat melampaui kepala dan dada, otot otot perut (rectus abdominis dan obliquus abdominis externuus) berkontraksi penuh. Kondisi ini melatih organ di sekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan lama. Ini menguntungkan wanita karena dalam persalinan dibutuhkan pernapasan yang baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi. Bila, otot perut telah berkembang menjadi lebih besar dan kuat, maka secara alami ia justru lebih elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan serta mempertahankan organ organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi).

>> Meningkatkan Kesuburan

Setelah sujud adalah gerakan duduk. Dalam salat ada dua macam sikap duduk, yaitu duduk iftirosy (tahiyyat awal) dan duduk tawarruk (tahiyyat akhir). Yang terpenting adalah turut berkontraksinya otot otot daerah perineum. Bagi wanita, inilah daerah paling terlindung karena terdapat tiga lubang, yaitu liang persenggamaan, dubur untuk melepas kotoran, dan saluran kemih.

Saat duduk tawarruk, tumit kaki kiri harus menekan daerah perineum. Punggung kaki harus diletakkan di atas telapak kaki kiri dan tumit kaki kanan harus menekan pangkal paha kanan. Pada posisi ini tumit kaki kiri akan memijit dan menekan daerah perineum. Tekanan lembut inilah yang memperbaiki organ reproduksi di daerah perineum.

>> Memperawet Muda

Pada dasarnya, seluruh gerakan salat bertujuan meremajakan tubuh. Jika tubuh lentur, kerusakan sel dan kulit sedikit terjadi. Apalagi jika dilakukan secara rutin, maka sel sel yang rusak dapat segera tergantikan. Regenerasi pun berlangsung lancar. Alhasil, tubuh senantiasa bugar.

Gerakan terakhir, yaitu salam dan menengok ke kiri dan kanan punya pengaruh besar pada ke¬kencangan. kulit wajah. Gerakan ini tak ubahnya relaksasi wajah dan leher. Yang tak kalah pen¬tingnya, gerakan ini menghin¬darkan wanita dari serangan migrain dan sakit kepala lainnya.



Sumber : The Art Of Yoga (Facebook)

Keagungan Rasulullah Muhammad SAW (12)

Selamat Tinggal Kekasih Allah


12 RobiulAwal adalah hari bersejarah yaitu lahirnya sang pemimpin agung dari kalangan Yatim Piatu yang juga keluarga miskin, kegigihannya dalam menapaki kehidupan yang sangat penuh tantangan membuat Beliau lahir sebagai teladan disegala aspek kehidupan.

Kisah terakhir ini bukan ingin menceritakan detik-detik kelahiran Beliau sang kekasih Allah, tetapi ingin mengajak kita semua merasakan detik-detik terakhir bersama Rasulullah Muhammad SAW.
Pagi itu, meski langit telah mulai menguning, burung burung gurun enggan mengepakkan sayap. Pagi itu Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah, “Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasihNya. Maka taati dan bertaqwalah kepadaNya. Kuwariskan 2 hal pada kalian, Al Quran dan Sunnahku. Barangsiapa mencintai sunnahku, berarti mencintaiku dan kelak orang yagn mencintaiku akan bersama sama masuk surga bersamaku”

Kutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabanya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengna berkaca kaca. Umar dadanya berdegubkencang menaha napas dan tangisnya. Utsman menghela napas panjang. Ali menundukkan kepala dalam dalam…..Isyarat itu telah datang, saatnya telah tiba.

“Rasulullah akan meninggalkan kita semua” desah hati semua sahabat kala itu.

Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda tanda itu semakin kuat tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun mimbar.

Saat itu seluruh sahabat yang hadir serasa Manahan detik detik berlalu. Matahari kian tinggi, tetapi pintu Rasulullah masih tertutup. Di dalamnya Rasulullah sedang terbaring lemah dengan kening berkeringat dan membasahi pelepah kurma yagn menjadi alas tempat tidurnya.

Tiba tida dari luar pintu terdengar seseorang yang berseru mengucapkan salam. “Bolehkah saya masuk?” tanyanya.

Tetapi Fatimah tidak mengijinkannya masuk.

“Maafkanlah, tetapi ayahku sedang sakit” kata Fatimah sambil membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian dia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membukakan mata dan beratnya pada Fatimah.

“Siapakah itu, wahai putriku?”

“Aku tidak kenal ayah, sepertinya baru sekali ini aku melihatnya” tutur Fatimah lembut. Lalu Rasulullah menatap putrinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Satu satu garis wajahnya seolah hendak di kenang. “Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikat maut,” kata Rasulullah.

Fatimah pun menahan ledakan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tetapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tak ikut menyertai. Kemudian dipanggilah Jibril yagn sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

“Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” Tanya Rasulullah dengan suara lemah.

“Pintu pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu,” kata Jibril. Tetapi itu ternyata tak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.

“Engkau tidak senang mendengar kabar ini?” Tanya Jibril lagi.

“Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?”

“Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku ‘Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya’” kata Jibril. Detik detik semakin dekat, saatnya Izrail melaksanakan tugas. Perlahan ruh Rasulullah di tarik.

Tampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat urat lehernya menegang. “Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini lirih Rasulullah mengaduh.

Fatimah terpejam, Ali disampingnya menunduk kian dalam dan Jibril membuang muka.

“jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?’ Tanya Rasulullah pada malaikat pengantar wahyu itu.

“Siapakah yang tega, melihat kekasih Allah di renggut ajal” kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, karena sakit yang tak tertahankan lagi.

“Ya Allah, dasyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan kepada umatku”

Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya, ‘Ushikum bi ash shalati wa ma malakat aimanukuk’ Peliharalah shalatmu dan santuni orang orang lemah di antaramu.

Di luar pintu, tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat sahabat saling berpelukan. Fatimahmenutup wajahnya dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasul yagnmulai kebiruan. ‘Ummati ummati ummati’ dan pupuslah kembang hidup manusia mulia itu.

Siapakah yang disapa lembaut Rasulullah pada detik detik akhir hayatnya? Umatku…umatku…umatku… Inilah Nabi yang membasahi janggutnya dengan air mata akrena memikirkan derita umat sepeninggalnya, yagn merebahkan dirinya di atas tanah dan mengangkatnya sebelum Allah mengizinkannya untuk memberikan syafaat kepada umatnya, yang suka dukanya terpaut dengan umat yang dipimpinnya.

‘Telah datang kepadamu seorang rasul dari kalanganmu sendiri. Berat baginya apa yag kamu derita, sangat ingin agar kamu mendapatkan kebahagiaan. Ia sangat pengasih dan penyayang kepada orang orang yang beriman’ (QS At Taubah, 9:128)

Salam álaik Yaa Rosulloh. Kau begitu mencintai Kami...

Sebagaimana diriwayatkan dalam HR Bukhori: 

Jabir RA meriwayatkan, “Nabi SAW selalu bersandar pada sebatang pohon kurma (yang awalnya terletak pada tempat dimana tiang ini berada) ketika melakukan khutbah Jumat, kaum Ansar dengan hormat menawarkan pada Nabi SAW, “Kami dapat membuat sebuah mimbar untukmu, jika engkau menyetujuinya”.

Nabi SAW menyetujuinya .Dan sebuah mimbar yang terdiri dari 3 anak tangga dibangun. Ketika Nabi SAW duduk di atas mimbar ini untuk berkhutbah, 

Terdengar batang pohon kurma itu menangis seperti anak kecil. Nabi SAW mendekati pohon yang sedang menangis ini dan kemudian memeluknya.

Rosululloh SAW bersabda : “apakah Engkau tidak ridha dikuburkan disini dan kelak akan bersamaku di surga?” Kemudian Pohon ini terdiam.

( Sekarang ini , tiang dimana pohon kurma itu dulu berada, dikenal dengan sebutan tiang Mukhallaqah. )

Pohon kurma ini menangis karena Ia berpisah dengan Nabi SAW.
Pohon ini merasakan kepedihan perpisahan dengan Sang Kekasih Agung....

inilah sebagian kecil kisah agung Rasulullah SAW, masih ribuan kisah yang tidak mungkin kami sajikan dalan FB ini, namun jika 12 kisah ini mampu kita COPY PASTE, insya kita juga akan lahir menjadi manusia baru yang lebih berkualitas dan bermanfaat bagi banyak orang.

Ya Rosululloh.. Ya Habibi.. Ya Habibi...


Keagungan Muhammad SAW (11)

Tangisan Rosulullah


Siang itu Ali bin Abi Thalib dan Fatimah binti Rasulullah meninggalkan rumah untuk berkunjung ke rumah Rasulullah SAW. Semenjak menikah dengan Ali, Fatimah tidak lagi tinggal bersama Rasulullah. Maka sebagai pengobat rindu hati Fatimah dan Ali terhadap Rasulullah, mereka selalu meluangkan waktu untuk mengunjungi sang ayah.

Namun pada kunjungan hari itu mereka mendapati Rasulullah tidak sebagaimana biasanya. Dari luar rumah terdengar suara tangisan Rasulullah yang menyayat hati. Ali dan Fatimah berhamburan masuk ke dalam rumah ingin segera mengetahui apa yang sedang terjadi dengan Rasulullah.

Rasulullah sedang duduk termenung di dalam rumah. Tergurat kesedihan yang amat dalam di wajahnya. Air matanya terus meleleh membasahi kedua pipi yang putih bagaikan pualam. Sesuatu yang besar telah terjadi hingga Rasulullah menangis tiada henti.
“Assalamua’alika Ya Rasulallah… Apa yang telah terjadi…” tanya Ali.
“Wahai ayah, sesuatu apakah yang telah membuat ayah bersedih. Mengapa air mata ayah terus menetes?” sambung Fatimah.
Rasulullah memandang putri dan menantunya, lalu beliau berkata,

“Tadi malam ada seseorang yang mengajakku naik ke langit… Lalu membawaku ke suatu tempat yang sangat mengerikan. Jurang-jurang dalam yang dipenuhi dengan api yang berkobar… Lalu aku melihat orang-orang perempuan dari umatku yang disiksa dengan bermacam-macam siksaan. Begitu dahsyatnya siksaan itu hingga mereka menjerit-jerit kesakitan. Itulah sebabnya mengapa aku menangis seperti ini”. “Wahai anakku…

Diantara siksaan itu, aku melihat perempuan-perempuan yang digantung dengan rambutnya lalu otaknya mendidih”.
“Kemudian aku melihat perempuan-perempuan yang digantung dengan lidahnya, lalu air panas mendidih dituangkan ke tenggorokannya”.
“Di sudut yang lain aku melihat perempuan-perempuan yang diikat kedua kakinya hingga puting payudaranya dan kedua tangannya diikatkan pada ubun-ubunnya, kemudian Allah memerintahkan ular-ular berbisa dan kalajengking untuk menggigit dan menyengat tubuh-tubuh mereka”.
“Tidak hanya itu. Ada lagi perempuan-perempuan yang digantung dengan kedua puting payudaranya”.
“Lalu aku lihat perempuan-perempuan berkepala babi namun tubuh mereka seperti keledai dan telah disiapkan untuk mereka satu juta macam siksaan yang lain”.
“Aku juga melihat perempuan-perempuan yang wajahnya seperti anjing, sedangkan api masuk dari mulutnya dan keluar dari duburnya, lalu malaikat memukul mereka dengan palu-palu dari api”.

Rasulullah diam. Sesekali beliau mengusap air mata yang membasahi pipinya. Lalu bertanyalah Fatimah, “Wahai Ayahku tercinta, Apakah yang telah diperbuat oleh perempuan-perempuan itu? Sehingga mereka harus menerima siksaan yang sangat mengerikan itu?”

Rasulullah menjelasakan, “Wahai putriku, perempuan-perempuan yang digantung dengan rambutnya itu adalah perempuan yang tidak mau menutup rambutnya dari laki-laki yang bukan mahram”. Dia malah bangga apabila ada laki-laki yang terpesona dengan keindahan rambutnya sehingga dia enggan mengenakan kerudung atau jilbab.

“Sedangkan perempuan-perempuan yang digantung dengan lidahnya adalah mereka yang mulutnya sering mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan hati suaminya”. Istri yang seharusnya bertutur kata yang baik, lemah lembut dan santun terhadap suami, ternyata malah sering melontarkan umpatan, celaan, hinaan dan kata-kata yang kasar. Maka itulah pembalasan yang setimpal dengan perbuatannya.
“Lalu perempuan-perempuan yang digantung dengan puting payudaranya itu adalah perempuan yang menyakiti suami di tempat tidur”. Dia suka menolak ajakan suami di tempat tidur dengan tanpa alasan yang jelas.
“Lalu kenapa dengan perempuan-perempuan yang kedua kakinya diikat hingga puting payudaranya dan tangannya sampai ubun-ubun, lalu tubuhnya digerogoti ular dan kalajengking itu Ya Rasulullah…” tanya Fatimah.
“Mereka adalah perempuan yang tidak mau segera mandi junub setelah suci dari haid dan suka melalaikan shalat” jawab Rasulullah
“Bagaimana dengan perempuan-perempuan yang berkepala babi dan bertubuh keledai? Kesalahan apa yang telah mereka lakukan?” tanya Fatimah.
“Wahai Fatimah, mereka adalah perempuan yang suka mengadu domba dan suka berbuat dusta”. Dia sebarkan berita-berita dusta untuk mengadu domba manusia.
“Sedangkan perempuan-perempuan yang yang bertubuh seperti seekor anjing, lalu api dimasukkan ke mulutnya dan keluar melalui duburnya adalah perempuan yang suka mengungkit ungkit pemberian dan suka dengki terhadap kenikmatan yang orang lain” jelas Rasulullah.
Fatimah dan Ali tertegun mendengar cerita yang merupakan kejadian nyata yang dilihat oleh Rasulullah dalam perjalanan Isra’ Mi’raj. Allah sengaja menunjukkan kejadian-kejadian itu kepada rasulNya agar menjadi peringatan bagi seluruh umat, khususnya orang-orang yang beriman.

Di akhir cerita Rasulullah berpesan kepada Fatimah, “Wahai anak perempuanku.. Celaka bagi seorang istri yang menentang pada suaminya” Hadits Riwayat Az Zawajir

Sahabat, jangan ditunda-tunda lagi kita harus terus menerus memproses diri untuk memperbaiki cara beragama kita selama ini, jangan merasa sudah sempurna kemudian kita berhenti belajar.

siapa lagi panutan yang layak kita dengar kalau bukan Rosulullah, melaksanakan pesan-pesan Beliau adalah bukti kecintaan kita kepada Rasulullah SAW.


Keagungan Muhammad SAW (10)

Andai Rasulullah Berkunjung Ke Rumah Kita...


Bayangkan apabila Rasulullah dengan seijin Allah tiba-tiba muncul mengetuk pintu rumah kita. Beliau datang dengan tersenyum dan muka bersih di muka pintu rumah kita, Apa yang akan kita lakukan? Mestinya kita akan sangat berbahagia, memeluk beliau erat-erat , mencium tangan dan pipinya dan lantas mempersilahkan beliau masuk ke ruang tamu kita. Kemudian kita tentunya akan meminta dengan sangat agar Rasulullah sudi menginap beberapa hari di rumah kita. Beliau tentu tersenyum

........Tapi barangkali kita meminta pula Rasulullah menunggu sebentar di depan pintu karena kita teringat Video CD rated R18+ yang ada di ruang tengah dan kita tergesa-gesa memindahkan dahulu video tersebut ke dalam.
........Atau barangkali kita teringat akan lukisan wanita setengah telanjang yang kita pajang di ruang tamu kita, sehingga kita terpaksa juga memindahkannya ke belakang secara tergesa-gesa. Barangkali kita akan memindahkan lafal Allah dan Muhammad yang ada di ruang samping dan kita meletakkannya di ruang tamu.

Bagaimana bila kemudian Rasulullah bersedia menginap di rumah kita? 

........Barangkali kita teringat bahwa kita lebih hapal lagu-lagu barat daripada menghapal Shalawat kepada Rasulullah SAW. Barangkali kita menjadi malu bahwa kita tidak mengetahui sedikitpun sejarah Rasulullah SAW karena kita lupa dan lalai mempelajarinya.

........Barangkali kita menjadi malu bahwa kita tidak mengetahui satupun nama keluarga Rasulullah dan sahabatnya tetapi hapal di luar kepala mengenai anggota Indonesian Idols atau AFI. Barangkali kita terpaksa harus menyulap satu kamar mandi menjadi ruang shalat. Atau barangkali kita teringat bahwa perempuan di rumah kita tidak memiliki koleksi pakaian yang pantas untuk berhadapan kepada Rasulullah

......Belum lagi koleksi buku-buku kita. Belum lagi koleksi kaset kita. Belum lagi koleksi karaoke kita. Kemana kita harus menyingkirkan semua koleksi tersebut demi menghormati junjungan kita? Barangkali kita menjadi malu diketahui junjungan kita bahwa kita tidak pernah ke masjid meskipun adzan berbunyi.

.......Barangkali kita menjadi malu karena pada saat Maghrib keluarga kita malah sibuk di depan TV. Barangkali kita menjadi malu karena kita menghabiskan hampir seluruh waktu kita untuk mencari kesenangan duniawi. Barangkali kita menjadi malu karena keluarga kita tidak pernah menjalankan shalat sunnah. Barangkali kita menjadi malu karena keluarga kita sangat jarang membaca Al-Qur'an. Barangkali kita menjadi malu bahwa kita tidak mengenal tetangga-tetangga kita.

.......Barangkali kita menjadi malu jika Rasulullah menanyakan kepada kita siapa nama tukang sampah yang setiap hari lewat di depan rumah kita. Barangkali kita menjadi malu jika Rasulullah bertanya tentang nama dan alamat tukang penjaga masjid di kampung kita.

Bayangkan apabila Rasulullah tiba-tiba muncul di depan rumah kita...

Apa yang akan kita lakukan? Masihkah kita memeluk junjungan kita dan mempersilahkan beliau masuk dan menginap di rumah kita? Ataukah akhirnya dengan berat hati, kita akan menolak beliau berkunjung ke rumah karena hal itu akan sangat membuat kita repot dan malu. Atau bahkan kita tidak mengenalnya sama sekali karena sirah Nabi kita Muhammad SAW jarang kita baca sehingga sifat-sifat fisik dan keteladanan Beliau tidak pernah kita implementasikan dalam kehidupan kita sehari-hari

Astagfirulloh... Ampuni Kami ya Allah...
Maafkan kami yaa Rasulullah......
Oh betapa memalukannya kehidupan kita saat ini di mata Rasulullah......


Keagungan Muhammad SAW (9)

Keberanian Rosulullah SAW


Sumamah adalah tokoh Hunaifiyah yang banyak membunuh para pemeluk agama Islam. Namun pada akhirnya, ia tertangkap dan menjadi tawanan pihak muslim. Tawanan itu pun diajukan ke hadapan Rasulullah. Segera setelah melihat Sumamah, beliau memerintahkan para sahabat di sekelilingnya agar memperlakukannya dengan baik. Sumamah sangat rakus bila makan, bahkan bisa melahap jatah makanan sepuluh orang sekaligus tanpa merasa bersalah.

Setiap kali bertemu Nabi ia selalu mengatakan, “Muhammad! Aku telah membunuh orang-orangmu. Jika kamu ingin membalas dendam, bunuh saja aku! Namun jika kamu menginginkan tebusan, aku siap membayar sebanyak yang kamu inginkan.”
Rasulullah hanya mendengarkan ucapannya dan tidak mengucapkan sepatah kata pun. Beberapa hari kemudian Rasulullah membebaskan Sumamah pergi. Setelah melangkah beberapa jauh, Sumamah berhenti di bawah sebuah pohon. Ia selalu berpikir, berpikir, dan berpikir. Kemudian ia duduk di atas pasir dan masih tetap tidak habis pikir. Setelah beberapa lama ia bangkit, lalu mandi, dan mengambil air wudlu, kemudian kembali menuju rumah Rasulullah. Dalam perjalanan menuju rumah Rasulullah ia menyatakan masuk Islam.

Sumamah menghabiskan beberapa hari bersama Rasulullah dan kemudian pergi ke Mekah untuk mengunjungi Ka’bah. Sesampainya di sana, Sumamah menyatakan dengan suara lantang, “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.”

Saat itu Mekah masih berada di bawah kekuasaan Quraisy. Orang-orang menghampirinya dan mengepung. Pedang sudah terayun-ayun mengintai kepala dan lehernya. Salah seorang dari kerumunan itu berkata, “Jangan bunuh dia! Jangan bunuh dia! Dia adalah penduduk Imamah. Tanpa suplai makanan dari Imamah kita tidak akan hidup.”

Sumamah menimpali, “Tetapi itu saja tidak cukup! Kalian telah sering menyiksa Muhammad. Pergilah kalian menemuinya dan minta maaflah pada beliau dan berdamailah dengannya! Kalau tidak, maka aku tidak akan mengizinkan satu biji gandum pun dari Imamah masuk ke Mekah.”
Sumamah kembali ke kampung halamannya dan ia benar-benar menghentikan suplai gandum ke Mekah. Bahaya kelaparan mengancam peduduk Mekah. Para penduduk Mekah mengajukan permohonan kepada Rasulullah, “Wahai Muhammad! Engkau memerintahkan agar berbuat baik kepada kerabat dan tetangga. Kami adalah kerabat saudaramu, akankah engkau membiarkan kami mati kelaparan dengan cara seperti ini?”

Seketika itu pula Rasulullah menulis surat kepada Sumamah, memintanya untuk mencabut larangan suplai gandum ke Mekah. Sumamah dengan rela hati mematuhi perintah tersebut. Penduduk Mekah pun selamat dari bahaya kelaparan.

-o0o-
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. bahwa setelah dekat waktu wafatnya, Rasulullah memerintahkan Bilal supaya adzan. Memanggil manusia untuk sholat berjama'ah. Maka berkumpulah kaum Muhajirin dan Anshor ke Masjid Rasulullah saw. Setelah selesai sholat dua raka'at yang ringan kemudian beliau naik ke atas mimbar lalu mengucapkan puji dan sanjung kepada Allah swt, dan kemudian beliau membawakan khutbahnya yang sangat berkesan, membuat hati terharu dan menangis mencucurkan air mata. Beliau berkata antara lain :

" Sesungguhnya saya ini adalah Nabimu, pemberi nasihat dan da'i yang menyeru manusia ke jalan Allah dengan izin-Nya. Aku ini bagimu bagaikan saudara yang penyayang dan bapak yang pengasih. Siapa yang merasa teraniaya olehku di antara kamu semua, hendaklah dia bangkit berdiri sekarang juga untuk melakukan qishas kepadaku sebelum ia melakukannya di hari Kiamat nanti"

Sekali dua kali beliau mengulangi kata-katanya itu, dan pada ketiga kalinya barulah berdiri seorang laki-laki bernama 'Ukasyah Ibnu Muhsin'. Ia berdiri di hadapan Nabi s.a.w sambil berkata :

"Ibuku dan ayahku menjadi tebusanmu ya Rasullah. Kalau tidaklah karena engkau telah berkali-kali menuntut kami supaya berbuat sesuatu atas dirimu, tidaklah aku akan berani tampil untuk memperkenankannya sesuai dengan permintaanmu. Dulu, aku pernah bersamamu di medan perang Badar sehingga untaku berdampingan sekali dengan untamu, maka aku pun turun dari atas untaku dan aku menghampiri engkau, lantas aku pun mencium paha engkau. Kemudian engkau mengangkat cambuk memukul untamu supaya berjalan cepat, tetapi engkau sebenarnya telah memukul lambung-sampingku; saya tidak tahu apakah itu dengan engkau sengaja atau tidak ya...Rasul Allah, ataukah barangkali maksudmu dengan itu hendak melecut untamu sendiri ?"

Kemudian Nabi menyuruh Bilal supaya pergi ke rumah Fatimah, " Supaya Fatimah memberikan kepadaku cambukku " kata beliau

Bilal segera ke luar Masjid dengan tangannya diletakkannya di atas kepalanya. Ia heran dan tak habis pikir, "Inilah Rasulullah memberikan kesempatan mengambil qishas terhadap dirinya!"
Diketoknya pintu rumah Fatimah yang menyahut dari dalam : "Siapakah diluar?", "Saya datang kepadamu untuk mengambil cambuk Rasullah" jawab Bilal.

" Duhai bilal, apakah yang akan dilakukan ayahku dengan cambuk ini?" tabta Fatimah kepada Bilal.

"Ya Fatimah ! Ayahmu memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengambil qishas terhadap dirinya " Bilal menegaskan.

"Siapakah pula gerangan orang itu yang sampai hati mengqishas Rasulullah ?" tukas Fatimah keheranan. Biarlah hamba saja yang menjadi ganti untuk dicambuk.

Bilal pun mengambil cambuk dan membawanya masuk Masjid, lalu diberikannya kepada Rasulullah, dan Rasulullah pun menyerahkannya ke tangan 'Ukasyah

Suasana mulai tegang... Semua sahabat bergerak.... Semua berdiri.... Jangankan dicambuk, dicolek saja, ia akan berhadapan dengan kami. Mungkin begitu mereka bicara dalam hati. Semua mata melotot. Memandang Ukasyah dan sebilah cambuk.

Saat itulah, Abu Bakar dan Umar r.a. bicara, "Hai 'Ukasyah ! kami sekarang berada di hadapanmu, pukul qishas-lah kami berdua, dan jangan sekali-kali engaku pukul Rasulullah s.a.w !"

Mungkin saat itu Umar meraba pedangnya. Seandainya saja, diizinkan akan aku penggal kepala orang yang menyakiti Rasulullah.

Rasulullah menahan dua sahabatnya. Berkata sang pemimpin yang dicintai ini : "Duhai sahabatku, Duduklah kalian berdua, Allah telah mengetahui kedudukan kamu berdua!"

Kemudian berdiri pula Ali bin Abi Tholib sambil berkata. Kali ini lebih garang dari sahabat Abu Bakar : " Hai Ukasyah! Aku ini sekarang masih hidup di hadapan Nabi s.a.w. Aku tidak sampai hati melihat kalau engkau akan mengambil kesempatan qishas memukul Rasulullah. Inilah punggungku, maka qishaslah aku dengan tangnmu dan deralah aky dengan tangn engkau sendiri!"
Ali tampil ke muka. Memberikan punggungnya dan jiwa serta cintanya buat orang yang dicintainya. Subhanallah... ia tak rela sang Rasul disakiti. Ia merelakan berkorban nyawa untuk sang pemimpin.

Nabi pun menahan. " Allah swt telah tahu kedudukanmu dan niatmu, wahai Ali !"

Ali surut, bergantianlah kemudian tampil dua kakak beradik, Hasan dan Husein. " Hai Ukasyah ! Bukankah engkau telah mengetahui, bahwa kami berdua ini adalah cucu kandung Rasulullah, dan qishaslah kami dan itu berarti sama juga dengan mengqishas Rasulullah sendiri !"

Tetapi Rasulullah menegur pula kedua cucunya itu dengan berkata "Duduklah kalian berdua, duhai penyejuk mataku!"

Dan akhirnya Nabi berkata : "Hai 'Ukasyah ! pukullah aku jika engkau berhasrat mengambil qishas!"

"Ya Rasul Allah ! sewaktu engkau memukul aku dulu, kebetulan aku sedang tidak lekat kain di badanku" Kata Ukasyah. kembali suasana semakin panas dan tegang. Semua orang berpikir, apa maunya si Ukasyah ini. Sudah berniat mencambuk Rasul, ia malah meminta Rasul membuka baju. "Kurang ajar sekali si Ukasyah ini. Apa maunya ini orang..."

Tanpa bicara....
Tanpa kata...
Rasulullah membuka bajunya.
Semua yang hadir menahan napas...
Banyak yang berteriak sambil menangis...
Tak terkecuali.... Termasuk Ukasyah...
Ada yang tertahan di dadanya. Ia segera maju melangkah, melepas cambuknya dan...

Kejadian selanjutnya tatkala 'Ukasyah melihat putih tubuh Rasulullah dan tanda kenabian di punggungnya, ia segera mendekap tubuh Nabi sepuas-puasnya sambil berkata : "Tebusanmu adalah Rohku ya Rasulallah, siapakah yang tega sampai hatinya untuk mengambil kesempatan mengqishas engkau ya Rasul Allah ? Saya sengaja berbuat demikian hanyalah karena berharap agar supaya tubuhku dapat menyentuh tubuh engkau yang mulia, dan agar supaya Allah swt dengan kehormatan engkau dapat menjagaku dari sentuhan api neraka"

Akhirnya berkatalah Nabi saw "Ketahuilah wahai para sahabat ! barang siapa yang ingin melihat penduduk surga, maka melihatlah kepada pribadi laki-laki ini!"

Lantas bangkit berdirilah kaum Muslimin beramai-ramai mencium 'Ukasyah di antara kedua matanya. Rasa curiga berubah cinta. Buruk sangka berubah bangga. Berkatalah mereka : "Berbahagialah engkau yang telah mencapai derajat yang tinggi dan menjadi teman Rasulullah s.a.w di surga kelak!"

Ya Allah! Demi kemuliaan dan kebesaran Engkau mudahkan jugalah bagi kami mendapatkan syafa'atnya Rasulullah s.a.w di kampung akhirat yang abadi ! Amien ! Mau'izhatul Hasanah

Allah SWT berfirman:
"Yaa siin...Demi Al Quran yang penuh Hikmah...
Sesungguhnya Engkau (Muhammad) sungguh sebagian dari para Rasul-rasul...
Yang berada di JALAN yang LURUS" (QS. Yaasiin : 3-4)

" Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi,
Hai orang-orang yang beriman bershalawatlah kepadanya dan salam taslim kepadanya." (QS Al Ahzab)

Allahumma Shalli ’ala Muhammad wa ’ala aali Muhammad


Keagungan Muhammad SAW (8)

Manusia Agung, Namun Rendah Hati


Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.”. (QS. al-Furqân: 63).

Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang bersikap tawadhu’ karena mencari ridho Allah maka Allah akan meninggikan derajatnya. Ia menganggap dirinya tiada berharga, namun dalam pandangan orang lain ia sangat terhormat. Barang siapa yang menyombongkan diri maka Allah akan menghinakannya.Ia menganggap dirinya terhormat, padahal dalam pandangan orang lain ia sangat hina, bahkan lebih hina daripada anjing dan babi” (HR. Al Baihaqi).

Inilah manusia Agung selalu berpihak dan sangat hormat kepada yang tua .Suka menjenguk orang yang sakit.Dan Mengasihani orang miskin.
Beliau bantu orang-orang yang lemah. Tidak segan bercengkrama & bergurau dengan anak-anak. Beliaupun suka bermain-main dengan keluarganya.
Beliau sudi berbincang dengan orang biasa yang terdapat di kalangan umat. serta rakyat jelata. Beliau bersedia duduk di atas tanah. Tidur di atas pasir, bertilamkan tanah, dan berbantalkan tikar kasar yang terbuat daripada pelapah kurma.

Beliau merasa puas dengan ketentuan Tuhannya. Beliau tidak pernah tamak terhadap kemasyhuran, kedudukan, atau jabatan yang menggiurkan atau tujuan-tujuan yang bersifat duniawi.

Beliau selalu tersenyum bila berjumpa para shahabat RA.Bila berjabatan tangan, beliau tidak hendak melepaskan sebelum sahabat itu melepaskan tangannya.

Sahabat Abdurrahman Ibn Shakr yang lebih dikenal dengan Abu Hurairah r.a. bercerita: Sualu ketika aku masuk pasar bersama Rasulullah SAW. Rasulullah ber-henti, membeli celana.

Mendengar suara Rasulullah SAW, si pedagang celanapun melompat mencium tangan beliau. Rasulullah menarik tangan beliau sambil bersabda: "ltu tindakan orang-orang asing terhadap raja mereka. Aku bukan raja. Aku hanyalah laki-laki biasa seperti kamu." Kemudian, beliau ambil celana yang sudah beliau beli. Aku berniat akan membawakannya, tapi.. Beliau buru-buru bersabda: ''Pemilik barang lebih berhak membawa barangnya."

Dari 'Umar bin al-Khaththab, dia berkata, Rasulullah saw. bersabda: "Janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memujiku sebagaimana orang-orang Nashrani memuji 'Isa bin Maryam. Sesungguhnya aku hanya hamba-Nya maka katakanlah (tentang aku) hamba Allah dan Rasul-Nya." (HR. Al-Bukhari:VI/478).

Dari Sahabat Anas bin Malik ra. berkata: "Dahulu ada budak kecil perempuan dari penduduk Madinah meraih tangan Rasulullah saw. Lalu dia mengajak beliau pergi ke mana saja ia suka." (HR. Al-Bukhari:X/89, Fat-hul Baari, secara mu'alaq) dan (Muslim:XV/82-83, Syarh Muslim, Imam an-Nawawi).

Dari al-Aswad (bin Yazid), dia berkata: "Aku pernah bertanya kepada 'Aisyah: "Apakah yang biasa dilakukan Rasulullah saw. di rumahnya? 'Aisyah menjawab: 'Beliau biasa membantu keluarga; apabila mendengar suara adzan, beliau segera keluar (untuk menunaikan) shalat." (HR. Al-Bukhari:II/162 Fat-hul Baari).

Manakala seseorang melihatnya gemetar karena karismanya, maka baginda berkata: "Tenangkanlah dirimu, sebab saya adalah anak seorang perempuan biasa yang memakan daging dendeng di Mekkah."

Tidak ada seorangpun yang lebih mereka cintai daripada Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam . Walaupun begitu, apabila mereka melihat beliau, mereka tidak berdiri untuk menyambut beliau. karena mereka mengetahui bahwa beliau Shalallaahu alaihi wasalam tidak menyukai cara seperti itu.” (HR. Ahmad).

Rasulullah saw bersabda: “Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan, walaupun seberat biji sawi.” (HR. Muslim).

Dalam sebuah kesempatan sahabat Abu Dzar a-Ghifffari r.a pernah bercakap-cakap dalam waktu yang cukup lama dengan Rasulullah S.a.w. Diantara isi percakapan tersebut adalah wasiat beliau kepadanya. Berikut petikannya :

Aku berkata kepada Nabi S.a.w, "Ya Rasulullah, berwasiatlah kepadaku." Beliau bersabda, "Aku wasiatkan kepadamu untuk bertaqwa kepada Allah, karena ia adalah pokok segala urusan." "Ya Rasulullah, tambahkanlah." pintaku.
"Hendaklah engkau senantiasa membaca Al Qur`an dan berdzikir kepada Allah azza wa jalla, karena hal itu merupakan cahaya bagimu dibumi dan simpananmu dilangit."
"Ya Rasulullah, tambahkanlah." kataku.
"Janganlah engkau banyak tertawa, karena banyak tawa itu akan mematikan hati dan menghilangkan cahaya wajah."
"Lagi ya Rasulullah."
"Hendaklah engkau pergi berjihad karena jihad adalah kependetaan ummatku."
"Lagi ya Rasulullah."
"Cintailah orang-orang miskin dan bergaullah dengan mereka."
"Tambahilah lagi."
"Katakanlah yang benar walaupun pahit akibatnya."
"Tambahlah lagi untukku."
"Hendaklah engkau sampaikan kepada manusia apa yang telah engkau ketahui dan mereka belum mendapatkan apa yang engkau sampaikan. Cukup sebagai kekurangan bagimu jika engkau tidak mengetahui apa yang telah diketahui manusia dan engkau membawa sesuatu yang telah mereka dapati (ketahui)."
Kemudian beliau memukulkan tangannya kedadaku seraya bersabda,"Wahai Abu Dzar, Tidaklah ada orang yang berakal sebagaimana orang yang mau bertadabbur (berfikir), tidak ada wara` sebagaimana orang yang menahan diri (dari meminta), tidaklah disebut menghitung diri sebagaimana orang yang baik akhlaqnya." 


Keagungan Muhammad SAW (7)

Kekuatan Maaf Rosulullah SAW


Seorang lelaki Arab bernama Tsumamah bin Itsal dari Kabilah Al Yamamah pergi ke Madinah dengan tujuan hendak membunuh Nabi Shalallahu alaihi wa sallam. Segala persiapan telah matang, persenjataan sudah disandangnya, dan ia pun sudah masuk ke kota suci tempat Rasulullah tinggal itu. Dengan semangat meluap-luap ia mencari majlis Rasulullah, langsung didatanginya untuk melaksanakan maksud tujuannya. Tatkala Tsumamah datang, Umar bin Khattab ra. yang melihat gelagat buruk pada penampilannya menghadang. Umar bertanya, "Apa tujuan kedatanganmu ke Madinah? Bukankah engkau seorang musyrik?"

Dengan terang-terangan Tsumamah menjawab, "Aku datang ke negri ini hanya untuk membunuh Muhammad!".
Mendengar ucapannya, dengan sigap Umar langsung memberangusnya. Tsumamah tak sanggup melawan Umar yang perkasa, ia tak mampu mengadakan perlawanan. Umar berhasil merampas senjatanya dan mengikat tangannya kemudian dibawa ke masjid. Setelah mengikat Tsumamah di salah satu tiang masjid Umar segera melaporkan kejadian ini pada Rasulullah.

Rasulullah segera keluar menemui orang yang bermaksud membunuhnya itu. Setibanya di tempat pengikatannya, beliau mengamati wajah Tsumamah baik-baik, kemudian berkata pada para sahabatnya, "Apakah ada di antara kalian yang sudah memberinya makan?".

Para shahabat Rasul yang ada disitu tentu saja kaget dengan pertanyaan Nabi. Umar yang sejak tadi menunggu perintah Rasulullah untuk membunuh orang ini seakan tidak percaya dengan apa yang didengarnya dari Rasulullah. Maka Umar memberanikan diri bertanya, "Makanan apa yang anda maksud wahai Rasulullah? Orang ini datang ke sini ingin membunuh bukan ingin masuk Islam!" Namun Rasulullah tidak menghiraukan sanggahan Umar. Beliau berkata, "Tolong ambilkan segelas susu dari rumahku, dan buka tali pengikat orang itu".

Walaupun merasa heran, Umar mematuhi perintah Rasulullah. Setelah memberi minum Tsumamah, Rasulullah dengan sopan berkata kepadanya, "Ucapkanlah Laa ilaha illa-Llah (Tiada ilah selain Allah)." Si musyrik itu menjawab dengan ketus, "Aku tidak akan mengucapkannya!". Rasulullah membujuk lagi, "Katakanlah, Aku bersaksi tiada ilah selain Allah dan Muhammad itu Rasul Allah." Namun Tsumamah tetap berkata dengan nada keras, "Aku tidak akan mengucapkannya!"

Para sahabat Rasul yang turut menyaksikan tentu saja menjadi geram terhadap orang yang tak tahu untung itu. Tetapi Rasulullah malah membebaskan dan menyuruhnya pergi. Tsumamah yang musyrik itu bangkit seolah-olah hendak pulang ke negrinya. Tetapi belum berapa jauh dari masjid, dia kembali kepada Rasulullah dengan wajah ramah berseri. Ia berkata, "Ya Rasulullah, aku bersaksi tiada ilah selain Allah dan Muahammad Rasul Allah."

Rasulullah tersenyum dan bertanya, "Mengapa engkau tidak mengucapkannya ketika aku memerintahkan kepadamu?" Tsumamah menjawab, "Aku tidak mengucapkannya ketika masih belum kau bebaskan karena khawatir ada yang menganggap aku masuk Islam karena takut kepadamu. Namun setelah engkau bebaskan, aku masuk Islam semata-mata karena mengharap keredhaan Allah Robbul Alamin."

Pada suatu kesempatan, Tsumamah bin Itsal berkata, "Ketika aku memasuki kota Madinah, tiada yang lebih kubenci dari Muhammad. Tetapi setelah aku meninggalkan kota itu, tiada seorang pun di muka bumi yang lebih kucintai selain Muhammad Rasulullah."

Sahabat...........
Apakah kita pengikut ajaran beliau?
Tetapi sejauhmana kita bisa memaafkan kesalahan orang? Seberapa besar kita mencintai sesama? kalau tidak, kita perlu menanyakan kembali ikrar kita yang pernah kita ucapkan sebagai tanda kita pengikut beliau...
Sungguh, beliau adalah contoh yang sempurna sebagai seorang manusia biasa. beliau adalah Nabi terbesar, beliau juga adalah Suami yang sempurna, Bapak yang sempurna, pimpinan yang sempurna, teman dan sahabat yang sempurna, tetangga yang sempurna. maka tidak salah kalau Allah mengatakan bahwa Beliau adalah teladan yang sempurna.
Semoga Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada beliau, junjungan dan teladan kita yang oleh Allah telah diciptakan sebagai contoh manusia yang sempurna.


Keagungan Muhammad SAW (6)

Rosulullah dengan Pendeta Yahudi


Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tengah melawat satu jenazah, datanglah seorang Yahudi bernama Zaid bin Su'nah menemui beliau untuk menuntut hutangnya.

Yahudi itu menarik ujung jubah dan selendang beliau sambil memandang dengan wajah yang bengis. Dia berkata: "Ya Muhammad, lunaskanlah hutangmu padaku!" dengan nada yang kasar.
Melihat hal itu Umar r.a pun marah, ia menoleh ke arah Zaid si Yahudi sambil mendelikkan matanya seraya berkata: "Hai musuh Allah, apakah engkau berani berkata dan berbuat tidak senonoh terhadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di hadapanku!" Demi Dzat Yang telah mengutusnya dengan membawa Al-Haq, seandainya bukan kerana menghindari teguran beliau, niscaya sudah kutebas engkau dengan pedangku!"

Beliau berkata: 

"Wahai Umar, saya dan dia lebih membutuhkan nasehatmu. Yaitu engkau anjurkan kepadaku untuk menunaikan hutangnya dengan baik, dan engkau perintahkan dia untuk menuntut hutangnya dengan cara yang baik pula. Wahai umar bawalah dia dan tunaikanlah haknya. Serta tambahlah dengan dua puluh sha' kurma."

Melihat Umar radhiallahu anhu menambah dua puluh sha' kurma, Zaid si Yahudi itu bertanya: "Ya Umar, tambahan apakah ini? 

Umar radhiallahu anhu menjawab: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkanku untuk menambahkannya sebagai ganti kemarahanmu!"

Si Yahudi itu berkata: "Ya Umar, apakah engkau mengenaliku?" "Tidak, lalu siapakah Anda?" Umar r.a balas bertanya.

"Aku adalah Zaid bin Su'nah" jawabnya. 

"Apakah Zaid si PendetaYahudi itu?" tanya Umar lagi.

"Benar!" sahutnya. 

Umar lantas berkata: "Apakah yang mendorongmu berbicara dan bertindak seperti itu terhadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ?

Zaid menjawab: "Ya Umar, tidak satupun tanda-tanda kenabian kecuali aku pasti mengenalinya melalui wajah beliau setiap kali aku memandangnya.

Tinggal dua tanda yang belum aku buktikan, Yaitu: apakah beliau tetap besabar walaupun mendapat perlakuan buruk , dan apakah perlakuan buruk yang ditujukan kepadanya justeru semakin menambah kemurahan hati-nya?"

Dan sekarang aku telah membuktikannya. Aku bersaksi kepadamu wahai Umar, bahawa aku rela Allah S.w.t sebagai Rabbku, Islam sebagai agamaku dan Muhammad sebagai nabiku. Dan Aku bersaksi kepadamu bahawa aku telah menyedekahkan sebahagian hartaku untuk umat Muhammad . 

Umar r.a berkata: " untuk sebagian umat Muhammad S.a.w saja, maksudmu ? sebab hartamu tidak akan cukup untuk dibahagikan kepada seluruh umat Muhammad ." Zaid berkata: "Ya, untuk sebagian umat Muhammad .

Zaid kemudian kembali menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan menyatakan kalimah syahadah "Asyhadu al Laa Ilaaha Illallaahu, wa Asyhadu Anna Muhammadan Abduhu wa Rasuuluhu". Ia beriman dan membenarkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ." (HR. Al-Hakim dalam kitab Mustadrak dan menshahihkannya).


Keagungan Muhammad SAW (5)

Kesederhanaan Nabi Muhammad SAW


Ketika Islam telah memiliki pengaruh yang sedemikian kuat dan disegani, dan ketika para raja-raja di Romawi bergelimang harta, maka Rasulullah masih saja tidur beralaskan tikar di rumahnya yang sederhana. Kalau ada pakaian yang koyak, Rasulullah menambalnya sendiri, tidak menyuruh isterinya. Beliau juga memerah sendiri susu kambing, untuk keperluan keluarga maupun untuk dijual.
Setiap kali pulang ke rumah, bila dilihat tiada makanan yang siap untuk dimakan, sambil tersenyum baginda menyingsing lengan bajunya untuk membantu isterinya di dapur. Sayidatina 'Aisyah menceritakan: ”Kalau Nabi berada di rumah, beliau selalu membantu urusan rumah tangga.”

Jika mendengar adzan, beliau cepat-cepat berangkat ke masjid, dan cepat-cepat pulang kembali sesudah selesai sholat. Pernah baginda pulang pada waktu pagi. Tentulah baginda amat lapar waktu itu. Tetapi dilihatnya tiada apa pun yang ada untuk sarapan. Yang mentah pun tidak ada karena Sayidatina 'Aisyah belum ke pasar. Maka Nabi bertanya, "Belum ada sarapan ya Khumaira?" (Khumaira adalah panggilan mesra untuk Sayidatina 'Aisyah yang berarti 'Wahai yang kemerah-merahan'). Aisyah menjawab dengan agak serba salah, "Belum ada apa-apa wahai Rasulullah." Rasulullah lantas berkata, ”Kalau begitu aku puasa saja hari ini." tanpa sedikit tergambar rasa kesal di wajahnya. Ini sesuai dengan sabda beliau, "sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik dan lemah lembut terhadap isterinya." Prihatin, sabar dan tawadhu’nya baginda SAW sebagai kepala keluarga.

Pada suatu ketika baginda menjadi imam solat. Dilihat oleh para sahabat, pergerakan baginda antara satu rukun ke satu rukun yang lain amat sukar sekali. Dan mereka mendengar bunyi menggerutup seolah-olah sendi-sendi pada tubuh baginda yang mulia itu bergeser antara satu sama lain. Sayidina Umar yang tidak tahan melihat keadaan baginda itu langsung bertanya setelah selesai sholat :

"Ya Rasulullah, kami melihat seolah-olah tuan menanggung penderitaan yang amat berat, tuan sakitkah ya Rasulullah?"
"Tidak, ya Umar. Alhamdulillah, aku sehat dan segar"
"Ya Rasulullah... mengapa setiap kali tuan menggerakkan tubuh, kami mendengar seolah-olah sendi bergesekan di tubuh tuan? Kami yakin engkau sedang sakit..." desak Umar penuh cemas.
Akhirnya Rasulullah mengangkat jubahnya. Para sahabat amat terkejut. Perut baginda yang kempis, kelihatan dililiti sehelai kain yang berisi batu kerikil, buat menahan rasa lapar. Batu-batu kecil itulah yang menimbulkan bunyi-bunyi halus setiap kali bergeraknya tubuh baginda.
"Ya Rasulullah! Adakah bila tuan menyatakan lapar dan tidak punya makanan, kami tidak tidak boleh menyediakan untukmu ya Rosulullah ?"
Lalu baginda menjawab dengan lembut,
”Tidak para sahabatku. Aku tahu, apa pun akan engkau korbankan demi Rasulmu. Tetapi apakah akan aku jawab di hadapan ALLAH nanti, apabila aku sebagai pemimpin, menjadi beban kepada umatnya?" "Biarlah kelaparan ini sebagai hadiah ALLAH buatku, agar umatku kelak tidak ada yang kelaparan di dunia ini lebih-lebih lagi tiada yang kelaparan di Akhirat kelak."

Baginda Rasulullah pernah tanpa rasa canggung sedikitpun makan di sebelah seorang tua yang penuh kudis, miskin dan kotor.

Seolah-olah anugerah kemuliaan dari Allah tidak dijadikan sebab untuk merasa lebih dari yang lain, ketika di depan umum maupun dalam keseorangan.

Ketika pintu Syurga telah terbuka, seluas-luasnya untuk baginda, baginda masih saja berdiri di waktu-waktu sepi malam hari, terus-menerus beribadah, hingga pernah baginda terjatuh, lantaran kakinya sudah bengkak-bengkak. Fisiknya sudah tidak mampu menanggung kemauan jiwanya yang tinggi. Hingga ditanya oleh Sayidatina 'Aisyah,
"Ya Rasulullah, bukankah engkau telah dijamin Syurga? Mengapa engkau masih bersusah payah begini?"
Jawab baginda dengan lunak,
"Ya 'Aisyah, bukankah aku ini hanyalah seorang hamba? Sesungguhnya aku ingin menjadi hamba-Nya yang bersyukur."

Ahmad mengeluarkan dengan isnad yang shahih, dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma, dia berkata, "Umar bin Al-Khaththab ra. bercerita kepadaku,

"Aku pernah memasuki rumah Rasulullah Shallailahu Alaihi wa Sallam, yang saat itu beliau sedang berbaring di atas selembar tikar. Setelah aku duduk di dekat beliau, aku baru tahu bahwa beliau juga menggelar kain mantelnya di atas tikar, dan tidak ada sesuatu yang lain, Tikar itu telah menimbulkan bekas guratan di lambung beliau. Aku juga melihat di salah satu pojok rumah beliau ada satu takar gandum. Di dinding tergantung selembar kulit yang sudah disamak. Melihat kesederhanaan ini kedua mataku meneteskan air mata.

"Mengapa engkau menangis wahai Ibnul-Khaththab?" tanya beliau "Wahai Nabi Allah, bagaimana aku tidak menangis jika melihat gurat-gurat tikar yang membekas di lambung engkau itu dan lemari yang hanya diisi barang itu saja? Padahal Kisra dan Kaisar hidup di antara buah-buahan dan sungai yang mengalir. Engkau adalah Nabi Allah dan orang pilihan-Nya, sementara lemari engkau hanya seperti itu.

"Wahai Ibnul-Khaththab, apakah engkau tidak ridha jika kita mendapatkan akhirat, sedangkan mereka hanya mendapatkan dunia? "

Sahabat...., Begitulah dunia dimata Junjungan Kita SAW...
Bagaimana dunia di sisi kita ?

Yaa Robb, jadikan Kami lebih mencintai akhirat di banding dunia..
Sungguh berat mamang mentauladani Rosulalloh, akan tetapi kita wajib memproses diri dan berusaha secara maksimal untuk mengcopy paste Beliau kendati hasilnya tidak 100% karena Allah tidak semata menilai keberhasilan kita tapi proses itulah yang senantiasa dicatat.